-->

Murai Batu Menyukai Hujan Buatan

Burung Kicau Nusantara - Suasana alami sangat berpengaruh dalam usaha penangkaran murai batu. Apalagi jenis burung berkicau ini senang hal-hal yang kental dengan nuansa sejuk dan nyaman. Dengan menciptakan suasana seperti ini diharapkan induk murai batu bisa produktif dan anak-anak yang dihasilkan berkualitas. Suatu hal yang wajar, jika penangkar burung murai batu melakukan beragam cara agar tercipta suasana nyaman, alam dan sejuk di lingkungan kandang penangkaran.

Seperti dilakukan oleh "seorang penangkar murai batu yang sudah berpengalaman", terkadang mereka sampai membangun kolam di tengah-tengah kompleks kandang penangkaran. Suara gemericik air yang masuk dalam kolam mampu memberi suasana khas dan alami. Beberapa sudut pun diberi tanaman, misalnya ditanam di pot. Ada lagi sejumlah tumbuh-tumbuhan paku yang tumbuh sendiri tak perlu dicabut alias dibiarkan berkembang biak. Tak kalah penting  dengan menerapkan sejumlah teknologi, mereka membuat hujan buatan. Air hujan tertampung di kolam dan memutar lagi lewat pipa peralon kecil.

Terlebih ketika suasan terasa panas, hujan buatan ini sangat bermanfaat, karena suasan yang panas memicu murai batu seperti tidak betah di kandang, bahkan panas terus-menerus bisa memicu munculnya penyakit bagi murai batu seperti tetelo.

Hujan buatan terlebih saat cuaca banyak panas, sangat disenangi murai batu. Meski tak sampai langsung ke kandang penangkaran, namun dapat memunculkan suasana sejuk. Selain itu di dalam kandang penangkaran juga diberi seperti wadah yang dapat dapat menampung air, selain untuk minum juga dapat digunakan untuk mandi. Perlengkapan lain di dalam kandang penangkaran, seperti kotak dari kayu untuk bersarang, wadah pakan/minuman dan tempat bertengger seperti memenafaatkan dahan pohon kering.

suara murai batu,penangkaran murai batu,memaster murai batu

Penjodohan Murai Batu

    Sepasang murai batu ditempatkan dalam kandang penangkaraan dengan tinggi dinding 2,5 meter, panjang 2 meter dan lebar 1,25 meter. Saat penjodohan belum ditempatkan dalam kandang ini, namun di sangkar biasa. Kedua sangkar rutin didekatkan sehingga akan saling mengenal. Ketika kedua burung murai batu sudah matang kelamin, minimal sudah dua tahun, proses pengenalan biasanya cukup satu minggu. Setelah itu murai batu betina di masukan kandang penangkaran terlebih dahulu. Murai jantan masih di pisahkan dengan sangkar masih didekatkan dengan sangkar murai batu betina, dan setelah tiga minggu kemudian dapat dicampurkan.

Tanda proses penjodohon berhasil, misalnya keduanya terus ingin berdekatan dan murai batu betina menunjukan logat ingin seperti diloloh, lalu sayapnya naik turun atau klepar-kleper. Untuk keberhasilan penangkaran murai batu memang membutuhkan banyak faktor. Misalnya, mulai  dari persiapan tempat/kandang penangkaran yang idealm pengadakan indukan berkualitas dan siap dengan beberapa resiko terlebih pada awal-awal usaha penangkaran.
Sumber referensi  : dari berbagai sumber buku, omkicau.com, wikipedia.org , blog dan web di google

Itu tadi sedikit informasi mengenai  Murai Batu Menyukai Hujan Buatan yang bisa burungkicaunusantara.com sampaikan semoga dengan sedikit informasi ini bisa bermanfaat buat anda semunya, kami akan selalu update informasi menarik lainya secara berkala untuk anda jadi pastikan tidak ketinggalan ya, dengan cara berkunjung kembali :)
Baca Juga :

Macan Species atau Jenis Burung Murai Batu

0 Response to "Murai Batu Menyukai Hujan Buatan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel