Tips Meloloh/Memberimakan Piyikan Murai Atau Hand Feeding
Wednesday, April 3, 2013
Add Comment
Merawat burung Madalah hal yang biasa di lakukan oleh para pecinta burung apa lagi pada saat sudah mendapat anakan dari burung indikaan yang di peliharanya tentunya akan sangat merasa senang sekali karena ini akan bisa menjadi omset yang bagus kedepannya untuk membudidayakan burung kicau.
Di sekarang ini pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Hand Feeding atau yang di kenal juga denga meotede meloloh atau memberi makan pada burung, ya tenteuny ada sudah mengenalnya. Mungk di antara para kicau mania masih banyak yang belum tau atau mengenal Hand Feeding yang secara umum di lakukuan oleh para kicau mania tentunya dengan aturan yang setandar, berikut in akan saya sampaikan cara Meloloh atau memberi makan piyikaan untuk anda khususnya unutk Burung Murai Batu
.
Untuk penangkaran murai batu, anakan yang diangkat untuk kita rawat adalah:
Anakan yang masih berusia 4 hingga 6 hari, dalam memilih piyikan ini kita juga harus memikirkan kesanggupan kita dalam memberikan perawatan untuk piyikan yang masih berusia dibawah satu minggu, karena piyikan tersebut rata-rata memerlukan perawatan khusus karena setiap jam mereka selalu merasa lapar, sehingga dibutuhkan orang yang benar-benar telaten dalam perawatannya.
Perawatan paling ideal adalah perawatan anakan yang berusia 7 hingga 8 hari, karena setelah anakan berusia 10 hingga 11 hari ia akan mulai belajar bertengger dengan kakinya, sehingga akan lebih memudahkan dalam perawatan berikutnya.
Jika mengangkat anakan setelah berusia lebih dari 10 hari,maka kesulitan yang akan dialami adalah kesulitan meloloh dikarenakan anakan tersebut yang sudah mulai belajar terbang dan pada usia tersebut anakan sudah mulai memiliki rasa takut terhadap manusia sehingga akan menyulitkan kita untuk memberikan pelolohan, solusinya adalah membiarkan ia dirawat oleh indukannya meskipun produtifitas akan menjadi sedikit terhambat, dan dipisahkan setelah ia berusia muda / trotolan untuk dijual atau dirawat dalam sangkar terpisah.
Setelah piyikan atau anakan kita dapatkan maka berikutnya adalah menyiapkan sarang untuk mereka, tempat sarang ini bisa menggunakan media apa saja misalnya mangkuk plastik atau juga tempat sarang lain yang terbuat dari rotan atau bambu, tempat sarang ini diisi / dilapisi terlebih dahulu dengan kain atau kertas tissue. dan ditempatkan dalam sebuah kandang yang sudah dilengkapi dengan lampu penerang 5 - 10 watt yang berfungsi sebagai penghangat suhu.
Inkubator atau brooder
Dalam merawat anakan terseubut beberapa penangkar memilih menggunakan inkubator ataupun brooder yang dibuat sesuai kreasi mereka , misalnya dari papan triplek yang dilengkapi kawat dan di berikan lampu penghangat dan kipas kecil untuk sirkulasi udara didalamnya.
Yang harus diperhatikan dalam perawatan anakan di kandang ataupun inkubator adalah suhu yang stabil, misalnya untuk anakan yang masih berusia 5 hari maka suhu yang dibutuhkan adalah antara 29 °C hingga 33 °C, sementara untuk anakan yang berusia lebih dari 5 hari bisa diberikan suhu 30°C. untuk itulah diperlukan thermomer yang diletakan dalam kandang atau inkubator sebagai penunjuk temperatur didalamnya.
Pelolohan
Meloloh atau handfeeding anakan ini bisa dimulai pada pagi hari sekitar pukul 06 pagi, sebelum diberikan pakan untuk meloloh yang disebut dengan adonan lolohan, burung bisa diberikan bagian perut dari jangkrik yang berukuran kecil ( kepala dan kaki-kakinya terlebih dahulu dicopot). lalu setelah itu diberikan adonan yang disesuaikan dengan jumlah anakan yang kita rawat.
adonan bisa berupa kroto yang dicampur dengan voer halus dan dibasahi dengan sedikit air hangat lalu ditambahkan dengan vitamin seperti BirdVit untuk menjaga kondisi kesehatan piyikan tersebut.sebagai tambahan EFnya bisa juga mencampurkannya dengan cacing yang terlebih dahulu dipotong-potong kecil dan dicuci bersih. yang perlu diperhatikan adalah adonan ini diberikan sampai habis atau jangan disimpan untuk besok harinya karena bisa basi.
Pada saat meloloh atau memberi makan usahakan untuk menggunakan sendok kecil atau sumpit .
Pemasangan Ring
Untuk pemberian Ring atau tand pada si burung sebaiknya di lakukan pada saat anakan burung berusai sekitar 10 hari karena pada saat uisai ini biasanya burung sudah mulai berdiri sendiri dengan kuat
Demikian tadi adalah cara atau metode pelolohan atau Hand Feeding atau juga cara memberi makanan pada burung yang masih beby atau masih anakan khususnya pada burung Murai Batu tapi sebenarnya untuk burung kicau yang lain tidak metodenya juga tidak jau berbeda dengan murai batu semoga informasi ini bisa meanmbah pengetahuan kita tentang cara merawat anak burung, sehingga kita kedepannya dapat membudidayakan aneka burung kicau lainya tentunya.
Terimakasih dan semoga bermanfaat dan salam kicau mania.
Di sekarang ini pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Hand Feeding atau yang di kenal juga denga meotede meloloh atau memberi makan pada burung, ya tenteuny ada sudah mengenalnya. Mungk di antara para kicau mania masih banyak yang belum tau atau mengenal Hand Feeding yang secara umum di lakukuan oleh para kicau mania tentunya dengan aturan yang setandar, berikut in akan saya sampaikan cara Meloloh atau memberi makan piyikaan untuk anda khususnya unutk Burung Murai Batu
.
Untuk penangkaran murai batu, anakan yang diangkat untuk kita rawat adalah:
Anakan yang masih berusia 4 hingga 6 hari, dalam memilih piyikan ini kita juga harus memikirkan kesanggupan kita dalam memberikan perawatan untuk piyikan yang masih berusia dibawah satu minggu, karena piyikan tersebut rata-rata memerlukan perawatan khusus karena setiap jam mereka selalu merasa lapar, sehingga dibutuhkan orang yang benar-benar telaten dalam perawatannya.
Perawatan paling ideal adalah perawatan anakan yang berusia 7 hingga 8 hari, karena setelah anakan berusia 10 hingga 11 hari ia akan mulai belajar bertengger dengan kakinya, sehingga akan lebih memudahkan dalam perawatan berikutnya.
Jika mengangkat anakan setelah berusia lebih dari 10 hari,maka kesulitan yang akan dialami adalah kesulitan meloloh dikarenakan anakan tersebut yang sudah mulai belajar terbang dan pada usia tersebut anakan sudah mulai memiliki rasa takut terhadap manusia sehingga akan menyulitkan kita untuk memberikan pelolohan, solusinya adalah membiarkan ia dirawat oleh indukannya meskipun produtifitas akan menjadi sedikit terhambat, dan dipisahkan setelah ia berusia muda / trotolan untuk dijual atau dirawat dalam sangkar terpisah.
Setelah piyikan atau anakan kita dapatkan maka berikutnya adalah menyiapkan sarang untuk mereka, tempat sarang ini bisa menggunakan media apa saja misalnya mangkuk plastik atau juga tempat sarang lain yang terbuat dari rotan atau bambu, tempat sarang ini diisi / dilapisi terlebih dahulu dengan kain atau kertas tissue. dan ditempatkan dalam sebuah kandang yang sudah dilengkapi dengan lampu penerang 5 - 10 watt yang berfungsi sebagai penghangat suhu.
Inkubator atau brooder
Dalam merawat anakan terseubut beberapa penangkar memilih menggunakan inkubator ataupun brooder yang dibuat sesuai kreasi mereka , misalnya dari papan triplek yang dilengkapi kawat dan di berikan lampu penghangat dan kipas kecil untuk sirkulasi udara didalamnya.
Yang harus diperhatikan dalam perawatan anakan di kandang ataupun inkubator adalah suhu yang stabil, misalnya untuk anakan yang masih berusia 5 hari maka suhu yang dibutuhkan adalah antara 29 °C hingga 33 °C, sementara untuk anakan yang berusia lebih dari 5 hari bisa diberikan suhu 30°C. untuk itulah diperlukan thermomer yang diletakan dalam kandang atau inkubator sebagai penunjuk temperatur didalamnya.
Pelolohan
Meloloh atau handfeeding anakan ini bisa dimulai pada pagi hari sekitar pukul 06 pagi, sebelum diberikan pakan untuk meloloh yang disebut dengan adonan lolohan, burung bisa diberikan bagian perut dari jangkrik yang berukuran kecil ( kepala dan kaki-kakinya terlebih dahulu dicopot). lalu setelah itu diberikan adonan yang disesuaikan dengan jumlah anakan yang kita rawat.
adonan bisa berupa kroto yang dicampur dengan voer halus dan dibasahi dengan sedikit air hangat lalu ditambahkan dengan vitamin seperti BirdVit untuk menjaga kondisi kesehatan piyikan tersebut.sebagai tambahan EFnya bisa juga mencampurkannya dengan cacing yang terlebih dahulu dipotong-potong kecil dan dicuci bersih. yang perlu diperhatikan adalah adonan ini diberikan sampai habis atau jangan disimpan untuk besok harinya karena bisa basi.
Pada saat meloloh atau memberi makan usahakan untuk menggunakan sendok kecil atau sumpit .
Pemasangan Ring
Untuk pemberian Ring atau tand pada si burung sebaiknya di lakukan pada saat anakan burung berusai sekitar 10 hari karena pada saat uisai ini biasanya burung sudah mulai berdiri sendiri dengan kuat
Demikian tadi adalah cara atau metode pelolohan atau Hand Feeding atau juga cara memberi makanan pada burung yang masih beby atau masih anakan khususnya pada burung Murai Batu tapi sebenarnya untuk burung kicau yang lain tidak metodenya juga tidak jau berbeda dengan murai batu semoga informasi ini bisa meanmbah pengetahuan kita tentang cara merawat anak burung, sehingga kita kedepannya dapat membudidayakan aneka burung kicau lainya tentunya.
Terimakasih dan semoga bermanfaat dan salam kicau mania.
0 Response to "Tips Meloloh/Memberimakan Piyikan Murai Atau Hand Feeding "
Post a Comment