Perjodohan perkutut
Monday, September 9, 2013
Add Comment
- Indukan memiliki sifat yang baik
- Penentuan jenis kelamin indukan yang benar
- Suara Indukan keduanya harus cocok atau pas
- Indukan harus mempunyai usia yang sama
- Menggunakan sistem tepat.
- Faktor-faktor lainya.
Suara kedua Indukan
Untuk menentukan hal ini kita memang harus dituntut untuk mengetahui yang namanya Crossing anda dapat memhami dengan cara membaca buku atau mencari di internet dan juga dari pengalaman kita dalam kesehariannya dalam beternak perkutut, dengan memahami hal itu kita akan dapat mengahasilkan anakan yang berkwalitas bukan burung perkutut yang Asbun - asal bunyi.
Usia kedua Indukan
Untuk usia yang bagus untuk penjodohoan adalah usia burung Jantan lebih muda dari burung betina antara 1 samapi dua tahun, karena burung perkutut jantan lebih mudah dewasa jangan menjodohkan burung perkutut dengan usai yang perbandingannya jauh ini akan mengakbatkan burung perkutut tidak mudah di jodohkan dan sering berkelahi,, untuk proses penjodohannya sendiri menurt pakar peternak perkutut di kasaran 3.5-4bulan dan pada bulan ke 2sam pai 3 akan mulai bertelur api ada juga yang berpendapat antara 10 sampai 12 bulan menunggu burung perkutut mualai matang.
Memastikan type kelamin
sebelum saat calon pasangan dijodohkan, mesti dipastikan dahulu bahwa calon pasangan tersebut yaitu perkutut jantan serta betina. perkutut pada umur kurang dari 4 bln. tetap agak sulit utk memastikan jantan atau betina, meskipun ada langkah'>cara-cara agar bisa tahu perihal ini diantaranya dng langkah :
dari wujud kepala, kapur di sekitar mata, sorot mata, nada serta postur tubuhnya.
tulang di bawah dubur ( supit urang ) sempit atau lebar.
menggunakan bandul sibas, dan lain-lain.
lain halnya perkutut yg telah berumur di atas 7 bln., dapat lebih gampang utk memastikan type kelaminnya baik dng langkah di atas ataupun dari tampilannya yg kerap mbekur atau tandanya mengajak kimpoi lawan macamnya untuk si jantan.
Karakter-sifat ke-2 indukan
baiknya bisa dipilih calon pasangan yg memiliki karakter yg baik, contohnya si jantan tak memiliki karakter yg sadis pada pasangannya atau si betina yaitu indukan yg rajin bertelor serta mengerami telornya hingga menetas dan dng sabar mengasuh anak-anaknya hingga meraih umur siap disapih lebih kurang 1. 5 bln..
memanglah tak gampang tahu sifai-sifat ini sebelum saat keduanya dikumpulkan, walau demikian sekurang-kurangnya dari karakter bapak/ibu dari ke-2 calon pasangan tersebut bisa dikilas balik, apakah mereka datang dari bapak/ibu yg karakternya baik atau tak.
Memakai sistim yg tepat
ada langkah'>cara-cara atau sistim utk menjodohkan ke-2 calon pasangan diantaranya sebagai berikut. :
ke-2 calon pasangan yg ada didalam sangkar tiap-tiap didekatkan tiap-tiap harinya hingga tampak sinyal tanda mereka telah saling mengetahui serta bertenggernya telah berdekatan. waktunya dapat 1 minggu, dua minggu apalagi lebih bergantung karakter serta sikap tiap-tiap, apakah mereka telah saling tertarik atau tak.
apabila telah keduanya dicampur/dimasukkan kedalam satu sangkar utk sebagian lama utk meyakinkan bahwa mereka telah pas serta tak bertengkar yang bisa dipandang bila malam tidurnya telah berdampingan. baru lantas pada sore hari keduanya dimasukkan berbarengan kedalam kendang ternak.
perkutut betina dimasukkan kedalam kandang ternak, sesaat si jantan juga dimasukkan kedalam kandang namun tetap di dalam sangkar terpisah. perubahan mereka dipantau hingga diketahui sinyal tanda pas layaknya situasi di atas.
sebagian perkutut betina dimasukkan kedalam kandang serta berbarengan dimasukkan perkutut jantan, maka dengan alamiah si jantan dapat melacak jodohnya sendiri yg menurut seleranya pas. kelemahannya belum pasti si betina yg terpilih suaranya cocok utk crossing dng si jantan, jika perkutut-perkutut betina telah dipilih yg seluruhnya tentu pas/cocok.
apabila telah ada di antara betina yg pas, betina yang lain segera ditangkap serta dikeluarkan dari kandang, apabila terlambat mungkin saja betina-betina yg lain yg tak terpilih dapat dihajarnya.
tiap-tiap peternak memiliki selera sistim yg mana yg dapat dipakai terlebih sesuai dng situasi kandang serta tersedianya calon indukan betinanya. sepanjang ini saya lebih condong menentukan langkah yg pertama pada uraian tersebut di atas.
Kendala-kendala
hambatan halangan yg sering dihadapi didalam penjodohan perkutut yaitu :
Kemungkinan Penyebabnya adalah :
hambatan halangan yg sering dihadapi didalam penjodohan perkutut yaitu :
- meskipun telah dicoba dng langkah'>cara-cara, tetap harus mereka tidak ingin jodoh. meskipun perihal ini jarang didapati, walau demikian apabila perihal ini berlangsung baiknya janganlah dipaksakan serta upayakan mencarikan jodoh yg lain.
- mereka telah jodoh, namun tak juga bertelor. apabila perihal ini berlangsung umumnya pemicunya yaitu si betina yg kurang subur, menanganinya memberinya tambahan vitamin-e.
- mereka telah jodoh, namun tak ada sinyal tanda perkimpoian. apabila perihal ini berlangsung umumnya pemicunya yaitu si jantan. menanganinya dng langkah yg sama memberinya tambahan vitamin-e pada si jantan utk menambah birahi.
- telah jodoh serta berlangsung perkimpoian, namun sesudah periode mengeram selesai, telornya tak ada yg menetas dng prima.
Kemungkinan Penyebabnya adalah :
- Induk belum mempunyai pengalaman untuk mengerami telur sehingga burung sering meninggalkan telur dan membuat si telur tudak terurus dan membuat kwalitas anakan jelek, atau juga di sebabakan oleh lingkungan yang tidak nyaman.
- Semoga sedikit informasi ini bisa menjadikan tambaha ilmu bagi kita semua dan bisa bermanfaat bagi kita suama kususnya para pecita burung kicau perkutut, selamat mencoba.
- Salam Kicau Mania
- Baca Juga :
0 Response to "Perjodohan perkutut"
Post a Comment